Skip to main content

Sejarah Masuknya Jamaah Tablig ke Desa Temboro dan Pondok Pesantren Al Fatah Magetan



Santri Pesantren Al-Fatah Temboro berpose di Masjid Markaz Trangkil
Almarhum Kyai Haji Uzairon Thoifur Abdillah rahimaullah pernah menceritakan mengenai ihkwal Jemaah dakwah pertama di desa Temboro, Karas, Magetan. Kyai berkata bahwa Jemaah pertama yang sampai ke Temboro ialah Jemaah Ulama dari Pakistan, diawal tahun 80-an.
Jemaah ini datang ke Pondok Kyai Mahmud (sekarang pondok al-Fatah), ketika waktu shalat Zuhur baru masuk , santri-santri pondok dan Kyai Mahmud baru sedang memulai shalat Zuhur dimana Kyai Mahmud sendiri yang menjadi Imam dalam shalat berjemaah tersebut, jemaah ini kemudian turut bershalat bersama di belakang Kyai Mahmud .
Kemudian, setelah selesai shalat Zuhur tersebut, Kyai Mahmud yang saat itu merupakan mursyid Tariqat Naqsabandiyah Al Mujaddadiyah Al Khalidiyah di Indonesia, merasakan sesuatu yang luar biasa dari makmunnya ketika sedang sholat tadi, (satu rohaniat yang luar biasa). kemudian kyai berbisik memanggil santrinya dan bertanya siapakah yang menjadi makmun ini? , kemudian salah satu santri beliau menjawab bahwa yang menjadi makmun kepada kyai dalam shalat Zuhur ini ialah Jemaah dakwah dari Pakistan yang baru saja datang ke pondok mereka dan mengambil wudhu bersama salah satu santri ,
Kyai begitu terkejut dengan khabar tersebut, lantas bersilaturrahim dengan mereka, kemudian jemaah ini dijadikan tetamu di pondok kyai. setelah lama berbincang, kyai pun bertanya apakah amalan kamu (Jemaah dakwah) sehingga saya merasakan sesuatu yang luar biasa ? , (telah berkata Kyai Ubaidillah, yaitu adik kyai Uzairon, perkara ini merupakan perkara biasa yang mana kebiasaan kepada ahli zikir karena dapat merasai rohaniat orang lain).
Kemudian jemaah ini memberitahu bahwa mereka mempunyai maksud besar di mana mereka (Jemaah) ini di utuskan oleh Hadrat ji (Amir Jemaah Dakwah) Maulana Inamul Hassan rah supaya datang ke pondok Kyai untuk mengajak kyai bergabung dalam usaha dakwah, kata jemaah ini lagi, sebelum mereka diputuskan ke sini (pondok kyai), mereka telah diberikan bayan hidayah (penerangan) dan amalan khusus dari Hadratji yaitu dakwah khuruj fisabilillah , Kemudian, kyai begitu terkejut karena menyangka bahwa yang dirasakan rohaniat yang hebat itu datang dari jemaah ini, dan kyai beranggapan bahwa pasti yang mengijazahkan amalan ini lebih hebat amalannya, kemudian setelah lama berbincang dengan Jemaah, Jemaah ini membuat tashkilan / ajakan kepada Kyai Mahmud untuk datang menziarahi sendiri Hadratji Maulana Inamul Hassan rah.
Kemudiannya, setelah keberangkatan Kyai Mahmud ke India Markaz Masjid Banglawali , Hadratji Maulana Inamul Hasan menyambut kyai dengan mesra sekali seakan sudah lama mereka tak bertemu, sedangkan itu merupakan safar pertama Kyai Mahmud ke Markaz Masjid Banglawali. Setelah, menetap beberapa hari di markaz, Kyai Mahmud pun berangkat pulang ke Indonesia dengan membawa amanah besar kerja dakwah tabligh dari Hadratji Maulana Inamul Hassan .
Alhamdulillah, berkat perjuangan Kyai Mahmud dalam memimpin gerakan dakwah ini, kini bumi Temboro kian subur di sinari amalan dakwah yang kelihatan begitu bersinar dalam masyarakatnya. Kita akan begitu terkejut jika kita berada di sana, kita menaiki taxi atau becak, maka kita akan di dakwah perkara agama oleh pemandu taxi atau becak ini. Kawasan ini kini mendapat julukan perkampungan Madinah , menjadi salah satu percontohan kampung islami di Asia Tenggara , dan ada yang menjulukinya Little Raiwind .
Begitu juga kemajuan pusat pengajiannya yaitu Pondok Al-Fatah yang pernah di bina oleh anak Kyai Mahmud sendiri yaitu Kyai Uzairon Thaifury Abdilla , yang belum lama ini meninggal dunia , bahkan pondok ini juga mempunyai ribuan santri / pelajar agama dari seluruh pelosok negara di Asia Tenggara bahkan pondok ini telah melahirkan ilmuan-ilmuan agama yang telah berkhidmat di negara atau kampung halamannya masing-masing .
SubhanAllah …

Comments

Post a Comment